Seribu Kunang-kunang di Manhattan

Selesai baca “Seribu Kunang-kunang di Manhattan”, kumpulan cerpen Umar Kayam.

Satu hal yang saya tangkap dari cerpen-cerpennya Umar Kayam, dialognya kurang ajar banget; efektif, nyeleneh, slengean, mengalir, kuat, dan menggerakkan plot.

Favorit saya sebuah cerpen berjudul Kimono Biru buat Istri yang bercerita tentang Mus, seorang suami yang diberi amanah oleh istrinya untuk membelikannya sebuah kimono biru bermotif burung bangau. Di Ginza, Mus malah bertemu sahabat lamanya yang membuatnya kilas balik tentang kehidupannya di masa lalu. Umar Kayam memperkuat watak tokoh-tokohnya dengan menggunakan dialog yang selalu menjadi suara khas dari masing-masing tokoh dalam ceritanya.

4 dari 5 bintang.

20130903-110237.jpg

Leave a comment